Jenis ini di antaranya banyak tersebarg diwajibkan Allah, dan dengan
hadits-hadits ini terbawa pula berbagai kerusakan dan berlarut-larut
dalam hal itu menimbulkan berbagai perbuatan munkar, lalu bertebaranlah
bunga-bunga apinya dan tampaklah keburukannya. Diantaranya adalah shalat raghaib yang dilakukan setiap awal jumat pada bulan rajab. di
sebagian besar negara-negara Islam dan kebanyakan dilakukan oleh
orang-orang awam. Mengenai shalat raghaib ini, banyak dibuat
hadits-hadits yang bukan bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Melalui hadits-hadits dusta bohong ini, orang meyakini sesuatu
keyakinan yang tidak ada pada perkara yan
Ketahuilah rahimakallah, bahwa
pengagungan malam dan hari ini sebenarnya baru diadakan dalam agama
islam setelah empat ratus tahun dari masa diturunkannya islam kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits maudhu’
(palsu) menurut ittifaq ulama tentang keutamaan berpuasa pada hari itu
dan shalat pada malam harinya yang dinamakan shalat raghaib.
Sedang yang menjadi pijakan para ulama
ahli peneliti yang kompeten ialah karena adanya larangan mengkhususkan
hari itu dengan berpuasa pada siang harinya, dan melaksanakan shalat
khusus yang diada-adakan ini pada malam harinya, serta adanya larangan
atas semua bentuk amalan yang mengandung pemuliaan terhadap hari itu,
seperti membuat makanan, berhias diri dan lain sebagainya. Hari ini
sebenarnya seperti hari lainnya (tidak mengandung keutamaan tertentu).
Begitu juga dengan hari lain pada pertengahan bulan rajab, yaitu dengan mengerjakan shalat yang bernama shalat ummi dawud, sebab shalat itu juga tidak punya landasan hukum (al-Quran dan as-Sunnah).
Sumber: Al-Amru bil Ittiba Wan Nahyu ‘an Al-Ibtida’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar